Langsung ke konten utama

Jurnal Sosiologi I

Class Journalling 1 | Sociology: Tokoh Pemuka Sosiologi di Dunia, Karl Marx 


Pernah tidak, kalian memikirkan mengapa kehidupan bermasyarakat merupakan unsur penting dalam membangun peradaban manusia yang maju? Banyak sekali norma dan aturan-aturan yang awal mulanya terbentuk dari kekacauan dan perselisihan maupun itu di antara lembaga negara atau masyarakatnya. Ketidakadlian yang merajalela, konflik orang-orang minoritas hingga pencabutan hak-hak warga secara cuma-cuma merupakan suatu motivasi kaum yang tertindas agar bisa memperjuangkan keadilan dalam memperoleh kelayakan hidup sebagaimana mereka yang hidup di bawah atap yang aman. Hal-hal tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan rumit sampai pada saat ini sehingga kita sebagai generasi setelahnya bisa menikmati fasilitas negara tanpa terjadinya konflik besar-besaran. Namun, bagaimana awal mulanya terjadi struktur kemasyarakatan yang melahirkan beberapa paham-paham di dunia?


Salah satu tokohnya adalah Karl Marx. Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan salah satu orang paling berpengaruh di dunia itu, dong? Yap, Beliau merupakan tokoh yang komplex, seorang pemikir yang menginspirasi banyak figur besar sejahrawan untuk mewujudkan tujuan mereka sementara juga menghancurkan moralitas mereka melalui kehausan kekuasaan dan kontrol atas masyarakat. Maka dari itu, banyak spekulasi yang beredar di tengah-tengah tokoh besar lain sampai sekarang tentang pemikiran Karl Marx

Nah, balik lagi ke tugas saya. Karl Marx memiliki gagasan-gagasan yang menarik untuk dibahas yang sebenernya perlu banyak literasi untuk bisa memahami, maka dari itu, saat giliran saya presentasi saya hanya bisa menyampaikan pemikiran paling populer yaitu berubahnya paham kapitalisme menjadi komunisme lalu akhirnya menjadi sosialisme yaitu kepemilikan pribadi atas modal harus dihilangkan agar kaum borjuis tidak bisa lagi menindas kaum proletar melaui modal alat produksi kerja. Modal harus dimiliki bersama dan diolah bersama-sama pula. Ini merupakan satu dari banyak gagasan Karl Marx yang mendunia. Adapun karya-karya nya yang dicurahkan ke dalam buku-bukunya yaitu Das Kapital dan The Communist Manifesto.

Menurut saya, kajian teori Karl Marx perlu banyak literasi untuk memahami gagasan dan tujuan serta perannya sebagai tokoh sosiologi. Banyak kekurangan saya akui, tapi itu akan lebih mendorong saya untuk banyak belajar dan berimprovisasi. Sekian untuk sekarang! :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya Indonesia | Mengapa kita lebih suka makan pakai tangan?

Awal Mula Rasanya, tidak lengkap apabila kita tidak menggunakan tangan kanan kita untuk menyantap lezatnya nasi padang. Entah itu di rumah, di kantor, dimana pun kita makan apalagi jika di rumah padang atau di warteg, tidak sah rasanya jika tidak makan pakai tangan sambil kaki kanan dijadikan tumpu di kursi kita.   Konon, makan pakai tangan mal ah membuat suatu masakan terasa lebih sedap, hingga memacu nafsu makan. Hmm.... awal mulanya gimana ya?      Kebiasaan bersantap yang sudah mendarah daging dalam budaya masyarakat Nusantara ini juga merupakan warisan yang perlu dilestarikan. Pasalnya, kehadiran sendok dan garpu yang dibawa pedagang Eropa ke Asia Tenggara --khususnya ke Indonesia-- saja tak mampu menggeser kebiasaan ini. M akan menggunakan tangan merupakan kebiasaan asli Bangsa Indonesia, dan ini ada kaitannya dengan tradisi menyantap nasi bungkus. A slinya masyarakat Indonesia menggunakan tangan untuk menikmati hidangan khas di masa lampau. Contohnya, se...