Class Journalling 6 | Sociology: Masyarakat & Kebudayaan
Apa itu masyarakat?
Kok bisa ada budaya yang berbeda-beda?
- Koentjaraningrat: Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
- Selo Soemardjan : Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
- Paul B. Horton & C. Hunt : Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
- L Gillin dan J.P Gillin : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
- Emile Durkheim : Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.
- Karl Marx : Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Asal "kebudayaan"
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melvile J. Herskovit dan Bronislaw Malinowski, mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.
Kemudian Herskovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang
super organic karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi
kegenerasi tetap hidup terus, walaupun orang-orang yang menjadi anggota
masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.
Kata ‘kebudayaan’ berasal dari budhayyah (bahasa sanksekerta) yang
merupakan bentuk jamak dari ‘buddhi’, yang berarti budi atau akal. Kebudayaan
diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
Adapaun istilah culture yang merupakan bahasa asing, sama artinya
dengan kebudayaan yang berasal dari kata latin colere. Artinya mengolah atau
mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Sehingga culture dipahami
sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Unsur – Unsur Budaya
Sarjana antropologi Melville J Herskovits merumuskan unsur-unsur kebudayaan , yaitu:- Alat-alat teknologi
- Sistem ekonomi
- Keluarga
- Kekuasaan politik
Malinowski yang dikenal dengan Teori Fungsionalnya,
menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan, yaitu:
- Sistem
norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam
upaya menguasai alam sekitarnya
- Organisasi
ekonomi
- Alat-alat
dan lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang utama
- Organisasi
kekuatan
Tujuh
unsur kebudayaan yang dianggap sebagai culture universals (kebudayaan yang bersifat universal) , yaitu:
1). Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
2). Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
3). Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, sistem hukum, sistem perkawinan)
4). Bahasa
5). Kesenian
6). Sistem pengetahuan
7). Religi
Bagian penting dari kebudayaan suatu masyarakat adalah nilai social. Suatu tindakan dianggap sah, dalam arti secara moral diterima, kalau tindakan tersebut harmonis dengan nilai-nilai yang disepakati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat di mana tindakan tersebut dilakukan.
Notonegoro membedakan nilai menjadi tiga macam, yaitu:
- Nilai
material, meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna
bagi jasmani
- Nilai
vital, yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala
sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas
- Nilai
kerohanian, meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala
sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia: nilai kebenaran,
nilai keindahan, nilai moral, dan nilai keagamaan.
- Alat-alat produktif
- Senjata
- Wadah
- Makanan dan minuman
- Pakaian dan perhiasan
- Tempat berlindung dan perumahan
- Alat-alat transport
Komentar
Posting Komentar