Apa Pengaruh Revolusi Industri 4.0 dalam Kehidupan Sehari-hari?
Sebelum kita masuk ke pengaruhnya, aku mau ceritain dulu nih tentang apa itu revolusi industri 4.0 itu.
Oke, jadi revolusi industri 4.0 ini bisa dibilang sebagai penerus dari industri 3.0, karena kehadirannya memang berkembang dari situ.
Istilahnya mulai booming dan diperkenalkan pertama kali ke publik pada tahun 2011 sebagai “industrie 4.0” oleh sekelompok orang yang jadi perwakilan dari beberapa bidang seperti akademisi, politisi, dan pebisnis dari Jerman.
Pada saat itu, para peneliti dari Kementerian Pendidikan Federal Jerman mulai mengeksplorasi tren yang sedang terjadi, di mana mereka mau cari tahu kira-kira apa aja kecanggihan dari teknologi yang bisa lebih membantu kehidupan kita.
Sesuai sama namanya, pencarian ini memang difokuskan buat di bidang industri, ya. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada, mereka mulai berpikir gimana caranya supaya memudahkan orang untuk punya pengalaman kerja yang lebih efektif dan efisien.
Selang 9 tahun berjalan, Pemerintah Federal Jerman kemudian mengadopsi gagasan tersebut dalam high-tech strategy di tahun 2020. Setelah itu, mulai deh dibentuk sebuah tim buat memberikan saran lebih lanjut tentang penerapan industri 4.0 ini.
Oh iya, kayak yang tadi sempat disinggung sebelumnya, revolusi industri 4.0 ini merupakan penerus dari industri 3.0. Artinya, industri 4.0 merupakan revolusi keempat yang ada. Sebelumnya tuh ada revolusi industri 1.0, 2.0, dan 3.0.
Terus, bagaimana perkembangan dan bedanya revolusi industri 4.0 dengan yang sebelumnya? Sini, gue jelasin secara singkat lewat infografis di bawah ini, ya!
Dilihat dari penjelasan di atas, bisa kita lihat bedanya revolusi industri 4.0 dibandingkan dengan yang sebelumnya yaitu pada revolusi kali ini, semua aktivitas industri sudah mulai beralih ke digital. Jadi, pemanfaatan teknologi dan internet nggak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari.
Contoh revolusi industri 4.0 dalam kehidupan sehari hari mulai dari mesin pintar, bisnis digital, sampai penggunaan media sosial di bidang industri jadi highlight utama.
Pengaruh Revolusi Industri 4.0
Tadi kita udah kenalan sama revolusi industri 4.0, sekarang kita cari tahu apa aja pengaruh dari kehadiran revolusi keempat ini, terutama di kehidupan kita sehari-hari.
Tanpa kita sadari revolusi industri yang kita jalani sekarang ini nggak cuma mempengaruhi apa yang kita lakukan, tetapi juga membentuk jati diri kita banget, lho. Mulai dari mempengaruhi privasi, pola konsumsi, waktu yang kita habiskan buat bekerja dan bersantai, hingga cara kita memelihara hubungan dengan orang lain.
Contoh penerapan industri 4.0 di Indonesia contohnya adalah hadirnya ojek online atau juga pengantaran makanan yang bisa dipesan secara online. Siapa hayo yang setiap hari bergantung pada dua aplikasi digital ini?
Apalagi di zaman sekarang, segala sesuatu yang dilakukan udah jadi serba digital. Mau ngapa-ngapain rasanya jadi semakin gampang. Kecanggihan dari teknologi di bidang industri ini pun merambat ke transportasi dan membuat hidup kita menjadi lebih efektif serta efisien setelah hadirnya ojek online.
Nggak cuma itu aja, layanan bisnis makanan berbasis digital juga makin marak sekarang. Kalau dulu, mungkin elo harus langsung datang ke restoran buat membeli makan, sekarang elo bisa beli makan dengan sentuhan jari aja lewat smartphone.
Selain di kehidupan sehari-hari dan bisnis, ternyata pengaruh revolusi industri 4.0 juga memiliki sampai ke pemerintahan, lho. Ini memudahkan kita sebagai rakyat buat bisa menyuarakan pendapat secara langsung ke pemerintah dengan mudah.
Secara bersamaan, pemerintah bisa mendapatkan kekuatan melalui teknologi baru untuk meningkatkan kontrol mereka atas masyarakat dan mempertegas kemampuan untuk mengontrol infrastruktur digital.
Tantangan dari Revolusi Industri 4.0
Meskipun rasanya banyak pengaruh positif yang membuat hidup kita semakin efektif dan efisien, tapi ada juga tantangan dari hadirnya revolusi industri 4.0, nih.
Melansir dari We Forum, salah satu tantangan terbesar dari revolusi 4.0 yaitu berkaitan sama privasi. Seperti yang kita tahu, dunia digital ini luas dan transparan banget. Nggak mudah rasanya buat kita bisa merahasiakan informasi, saking mudahnya informasi itu didapatkan secara online.
Namun, ada pendapat kalau privasi yang bisa diakses secara online tersebut justru memudahkan kita buat menjalin koneksi sama orang lain, contohnya di LinkedIn. Dengan menyematkan beberapa informasi terkait diri, karier, dan pendidikan, profil kita bisa menarik perhatian orang di sana.
Aplikasi teknologi digital dalam kehidupan sehari hari ini memunculkan yang namanya Artificial Intelligence alias AI. AI program untuk bisa bekerja layaknya manusia, sehingga dapat membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
Meskipun memudahkan pekerjaan manusia, AI ini bisa dibilang jadi tantangan tersendiri buat kita, di mana kita harus mengasah skill atau kemampuan lain yang tetap bisa bersaing dengan teknologi canggih yang mulai menggantikan peran manusia di bidang industri seperti sekarang.
Melansir dari CNBC Indonesia, diperkirakan ada beberapa pekerjaan manusia yang akan tergantikan juga nih, oleh robot. Contohnya kayak pekerja di pabrik, operator, resepsionis, kasir, teller atau pegawai bank, hingga pilot.
Perkiraan ini dituliskan oleh BBC pada tahun 2019 yang didapatkan berdasarkan analisis dari Oxford Economics. Analisis itu menyebutkan setidaknya ada sekitar 20 juta pekerjaan manufaktur yang mungkin akan digantikan oleh robot pada 2030 nanti.
Pengaruh teknologi dalam kehidupan sehari-hari membawa dampak yang baik sekaligus meresahkan. Manusia dimudahkan dalam banyak hal namun tetap ada beberapa bagian hidup manusia yang pelan-pelan berubah seiring berkembanganya teknologi.
Wah, ternyata banyak banget ya, pengaruh dari revolusi industri 4.0 di kehidupan kita sehari-hari. Dengan semakin majunya teknologi, diharapkan semoga kita bisa jadi sumber daya manusia (SDM) yang lebih canggih lagi ke depannya!
menurut teori interaksi sosial, topik revolusi industri 4.0 ini termasuk dalam kategori asosiatif asimilasi, yaitu pengembangan dari revolusi industri 3.0
Era Society 5.0
Society 5.0 yang digagas oleh negara Jepang. Konsep ini memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern seperti IoT, AI dan Robot untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman dan lebih efektif. Society 5.0 sendiri baru saja diresmikan 2 tahun yang lalu, pada 21 Januari 2019 dan dibuat sebagai resolusi atas resolusi industri 4.0.
Konsep Society 5.0 merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep yang ada sebelumnya. Dimana seperti kita ketahui, Society 1.0 adalah pada saat manusia masih berada di era berburu dan mengenal tulisan, Society 2.0 adalah era pertanian dimana manusia sudah mengenal bercocok tanam, Society 3.0 : sudah memasuki era industry yaitu Ketika manusia sudah mulai menggunakan mesin untuk membantu aktivitas sehari-hari, Society 4.0: manusia sudah mengenal computer hingga internet dan Society 5.0 era dimana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri, internet bukan hanya digunakan untuk sekedar berbagi informasi melainkan untuk menjalani kehidupan.
Dalam Society 5.0 dimana komponen utamanya adalah manusia yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi dikemudian hari.
Society 5.0 adalah era di mana ruang maya dan ruang fisik saling berintegrasi. Semua aspek kehidupan kita akan serba praktis dan otomatis.
Referensi:
Zenius Blog
Android 12L will come to Samsung, Lenovo, and Microsoft devices – The Verge (2022)
12L feature drop, Android 12 – Android Developers (2022)
The Fourth Industrial Revolution: what it means and how to respond – World Economic Forum (2016)
James Watt, Penemu Mesin Uap Era Revolusi Industri – Kompas (2021)
Industry 4.0: Definition, Design Principles, Challenges, and the Future of Employment – Cleverism (2019)
A Short History of the Fourth Industrial Revolution – IoT World Today (2016)
What is Artificial Intelligence (AI)? – IBM (2020)
Daftar Profesi Manusia yang Terancam Punah, Digantikan Robot – CNBC Indonesia (2021)
Komentar
Posting Komentar